Sakit kepala
merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan sakit atau nyeri pada satu
atau lebih area pada kepala, wajah, atau leher. Sakit kepala melibatkan serabut
saraf pada jaringan, otot, dan pembuluh darah pada kepala dan pada dasar
tengkorak.
Sakit kepala dapat
digolongkan sebagai sakit kepala primer atau sekunder. Sakit kepala primer
tidak berhubungan dengan penyakit lain (misalnya sakit kepala pada migrain,
sakit kepala dengan tegangan dan berkelompok). Sakit kepala sekunder disebabkan
oleh penyakit lain.
Sakit kepala jenis
tegangan adalah sakit yang tetap dan mempengaruhi kedua sisi kepala.
Sakit kepala migrain
umumnya terjadi pada salah satu sisi kepala, dengan nyeri yang terasa
berdenyut. Mual dengan atau tanpa muntah, juga sensitivitas terhadap cahaya dan
suara sering terjadi pada migrain.
Cluster headache adalah
nyeri dalam bentuk nyeri berat yang terkumpul di sekitar salah satu mata. Mata
dapat terinflamasi atau berair. Kadang-kadang disertai hidung tersumbat pada
sisi wajah yang mengalami nyeri. Serangan nyeri berlangsung singkat, umumnya
tidak lebih dari 1 atau 2 jam.
Gejala
- Tension Headache
- Nyeri ringan hingga sedang, terasa ada tekanan
- Terjadi pada bagian belakang kepala dan leher
- Sakit kepala saat bangun tidur
- Migrain
- Nyeri sedang hingga berat, sering terasa berdenyut
- Sensitif terhadap cahaya, suara, atau bau
- Mual atau muntah
- Terlihat kilasan titik yang terang, titik buta
- Cluster Headache
- Serangan nyeri tiba-tiba yang terasa seperti terbakar atau menusuk yang berdenyut dan konstan.
Penyebab
- Pilek
- Demam, influenza, sinusitis
- Cedera kepala
- Nyeri leher karena keseleo atau arthritis
- Sindrom pra menstruasi (Premenstrual syndrome/PMS)
- Stres
Obat-obatan
(indomethacin, nitrat, vasodilator)
Penghentian obat
(kafein, ergotamin, simpatomimetik)
Penghentian alkohol,
sakit pada saat bangun pagi karena konsumsi alkohol terlalu banyak
Pencegahan
- Cukup tidur (7-8 jam sehari).
- Makan tepat waktu, dengan pola makan yang diperbolehkan.
- Hindari merokok.
- Minum alkohol seperlunya saja, atau tidak sama sekali.
- Hindari makanan yang mengandung nitrat atau zat tambahan lainnya yang dapat memicu serangan sakit kepala.
- Olah raga secara teratur, fokus pada latihan untuk otot tertentu seperti punggung, bahu, dan leher.
- Lindungi mata, gunakan kaca mata gelap untuk menghindari paparan sinar matahari langsung pada mata.
- Satu atau dua cangkir kopi sehari dapat mencegah sakit kepala. Kekurangan kafein dapat mendilatasi pembuluh darah sehingga mengakibatkan sakit kepala, namun kelebihan kafein juga dapat menyebabkan sakit kepala.
Pengobatan di rumah
- Pijat otot pada leher, bahu dan kepala dengan lembut; atau berikan panas pada leher belakang bagian atas; atau istirahat dengan mata tertutup, dengan menggunakan bantal pada kepala.
- Dua titik kunci meredakan nyeri dengan akupressur adalah selaput antara jari telunjuk and jempol (tekan hingga terasa sakit) dan daerah yang menonjol tulangnya pada bagian belakang leher (gunakan kedua jempol untuk melakukan tekanan).
- Mandi air hangat. Menggunakan kompres panas atau dingin pada area yang sakit juga dapat membantu.
Penggunaan Obat
Analgesik merupakan
agen yang meredakan nyeri tanpa menghilangkan kesadaran.
Analgesik non-opioid seperti
aspirin, AINS lainnya, dan paracetamol sangat berguna untuk meredakan nyeri
ringan hingga sedang. Obat ini bekerja dengan menghambat sintesis
prostaglandin. Obat-obat ini efektif jika digunakan pada gejala awal sakit
kepala tensi atau migrain. Efek samping obat-obat ini diantaranya adalah
pusing, mual, kram perut, sakit kepala. Obat-obat ini sebaiknya diberikan
hati-hati pada pasien dengan gastritis, tukak lambung, enteritis, ileitis,
kolitis ulseratif, asma, gagal jantung, tekanan darah tinggi, atau gangguan
perdarahan. Obat-obat tadi berinteraksi dengan kortikosteroid, inhibitor ACE,
antikoagulan, penyekat beta, phenytoin.
Obat: aceclofenac,
aspirin, diclofenac, ibuprofen, ketoprofen, asam mefenamat, naproxen, paracetamol.
Antidepresan
trisiklik terutama efektif pada sakit kepala tensi kronis atau
yang berhubungan dengan depresi. Bersama propanolol dan pizotifen, antidepresan
trisiklik juga digolongkan sebagai obat profilaksis utama untuk migrain.
Contohnya adalah amitriptyline, lomipramine, desipramine, dan senyawa lain yang
berhubungan. Efek sampingnya termasuk tremor, mulut kering, konstipasi atau
diare, mual, indigesti, fatigue, lemah, mengantuk, gelisah, cemas dan insomnia.
Obat-obat ini sebaiknya tidak diberikan pada pasien dengan glaukoma dan anak
< 12 tahun. Obat-obat ini berinteraksi dengan kortikosteroid, antikoagulan,
antikolinergik, antijamur azol, antihistamin, barbiturat, benzodiazepin,
depresan SSP, kontrasepsi oral, inhibitor MAO, narkotika, phenothiazine,
simpatomimetik, hormon tiroid.
Obat antimigrain digunakan
untuk mencegah atau menurunkan ekparahan sakit kepala migrain.
Ergotamine, selain
sebagai antimigrain, juga efektif untuk profilaksis sakit kepala cluster
bersama verapamil (juga untuk mencegah migraine), propanolol, lithium
carbonate, dan prednisolone. Efek sampingnya termasuk pusing, mual, diare,
muntah, peningkatan keparahan sakit kepala. Pasien dengan angina, tekanan darah
tinggi, kerusakan ginjal/hati sebaiknya berhati-hati dalam penggunaan
ergotamine. Amphetamine, penyekat beta, simpatomimetik dapat berinteraksi
dengan ergotamine.
Obat: Zolmitriptan,
ergotamine tartrate, flunarizine.
Brain Freeze
Brain freeze adalah
istilah yang digunakan untuk menjelaskan bentuk nyeri kranial atau sakit kepala
setelah mengkonsumsi minuman dingin atau makanan seperti es krim, sebagai
akibat dari konsumsi yang terlalu cepat.
Reaksi ini dipicu
oleh bahan yang dingin yang kontak dengan dinding mulut. Bahan yang dingin ini
mengiritasi saraf pada daerah kontak, yang mengakibatkan spasme.
Saraf ini
menyebabkan pembuluh darah di otak melebar. Ketika pembuluh darah di otak
melebar, efek yang umum terjadi adalah sakit kepala akut.
0 komentar:
Posting Komentar