Yusuf Blog :

Kandidosis

Selasa, 19 Juni 2012


DEFINISI
Kandidosis adalah penyakit jamur, yang bersifat segera, disebabkan oleh jamur Candida, biasanya oleh jamur Candida albicans dan dapat mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, atau saluran pernapasan.

Sinonim
Kandidiasis, moniliasis

GEJALA-GEJALA
Gejala
I.       Kandidosis selaput lendir
a.      Thrush       
Biasanya mengenai bayi, tampak lapisan menyerupai selaput berwarna putih, coklat muda atau kelabu yang menutup lidah, langit-langit, pipi bagian dalam, dan permukaan rongga mulut yang lain.Lesi dapat terpisah-pisah, dan tampak seperti kepala susu pada rongga mulut. Dasar dari lapisan tersebut berwarna merah dan basah 

b.      Perleche
Lesi  berupa luka memanjang pada sudut mulut; luka biasanya basah,  cukup dalam dan dasarnya kemerahan. Faktor yang mempengaruhinya ialah kekurangan vitamin B6 

c.       Vulvovaginitis
Radang pada vulva dan vagina biasanya sering terdapat pada penderita diabetes melitus (kencing manis) karena kadar gula di dalam darah dan air seni yang tinggi dan pada wanita hamil karena penimbunan glikogen dalam epitel vagina. 

Keluhan utama ialah gatal di daerah vulva. Pada yang berat terdapat pula rasa panas, nyeri sesudah BAK, dan nyeri saat senggama.

Pada pemeriksaan yang ringan, tampak kemerahan di bibir vagina dan vagina terutama 1/3 bagian bawah. Sering pula terdapat kelainan yang khas ialah bercak-bercak putih kekuningan.
Pada kelainan yang berat juga terdapat bengkak pada bibir vagina dan luka yang dangkal pada bibir vagina dan sekitar vagina.

Keputihan pada kandidosis vagina berwarna kekuningan. Tanda yang khas ialah disertai gumpalan-gumpalan seperti kepala susu berwarna putih kekuningan. Gumpalan tersebut berasal dari bagian yang terlepas dari dinding vagina terdiri atas sel-sel yang mati, sel-sel epitel, dan jamur.

d.      Balanitis atau balanopostitis
Penderita mendapat infeksi karena kontak seksual dengan wanitanya yang menderita vulvovaginitis. lesi berupa luka yang dalam, lenting berisi nanah dengan dindingnya yang tipis, terdapat pada kepala penis dan preputium (kulit penis)

II.     Kandidosis kulit
A.     kandidosis intertigrinosa
Mengenai daerah lipatan kulit, terutama ketiak, bagian bawah payudara, bagian pusat, lipat bokong, selangkangan, dan sela antar jari; dapat juga mengenai daerah belakang telinga, lipatan kulit perut, dan glans penis (balanopostitis). Pada sela jari tangan biasanya antara jari ketiga dan keempat, pada sela jari kaki antara jari keempat dan kelima, keluhan gatal yang hebat, kadang-kadang disertai rasa panas seperti terbakar.

Lesi pada penyakit yang akut mula-mula kecil berupa bercak yang berbatas tegas, bersisik, basah, dan kemerahan. Kemudian meluas, berupa lenting-lenting yang dapat berisi nanah berdinding tipis, ukuran 2-4 mm, bercak kemerahan, batas tegas, Pada bagian tepi kadang-kadang tampak papuldan skuama. Lesi tersebut dikelilingi oleh lenting-lenting atau papul di sekitarnya berisi nanah yang bila pecah meninggalkan daerah yang luka, dengan pinggir yang kasar dan berkembang seperti lesiutama. Kulit sela jari tampak merah atau terkelupas, dan terjadi lecet. Pada bentuk yang kronik, kulit sela jari menebal dan berwarna putih.   
     
Gambar 1. Kandidosis Intertriginosa

B.  Kandidosis Perianal
Lesi berupa maserasi seperti infeksi dermatofit (kamur pada kulit) tipe basah. Penyakit ini menimbulkan gatal pada anus.
C.  Kandidosis Kutis Generalisata
Lesi terdapat pada kulit yang memiliki kelenjar minyak, biasanya juga dilipat payudara, sela bokong, dan bagian pusat. Sering disertai glositis, stomatitis dan paronikia. 

Lesi berupa eksim dengan lenting-lenting yang berisi nanah. Penyakit ini sering terdapat pada bayi, mungkin karena ibunya menderita kandidosis vagina atau mungkin karena gangguan kekebalan tubuh.

Paronikia dan onikomikosis (jamur pada kuku)
Sering diderita oleh orang-orang yang pekerjaannya berhubungan dengan air, bentuk ini tersering didapat. Lesi berupa kemerahan, pembengkakan yang tidak bernanah, kuku menjadi tebal, mengeras dan berlekuk-lekuk, kadang-kadang berwarna kecoklatan, tidak rapuh, tetap berkilat dan tidak terdapat sisa jaringan di bawah kuku seperti pada tinea unguium.

Diaper-rash
Sering terdapat pada bayi yang popoknya selalu basah dan jarang diganti sehingga dapat menimbulkan dermatitis iritan (perdadangan kulit karena kontak dengan bahan yang menyebabkan iritasi), juga sering diderita bayi sebagai gejala sisa peradangan kulit di mulut atau sekitar anus.

Kandidosis granulomatosa
HOUSER dan ROTHMAN melaporkan bahwa penyakit ini sering menyerang anak-anak, lesi berupa papul kemerahan tertutup krusta tebal berwarna kuning kecoklatan dan melekat erat pada dasarnya.Krusta ini dapat menimbul seperti tanduk sepanjang 2 cm, lokalisasinya sering terdapat di muka, kepala, kuku, badan, tungkai, dan tenggorokan.

III.   Kandidosis sistemik
Endokarditis (peradangan pada katup jantung)
Sering terdapat pada penderita morfinis sebagai akibat komplikasi penyuntikan yang dilakukan sendiri, juga dapat diderita oleh penderita sesudah operasi jantung. 
Meningitis (radang selaput otak)
Terjadi karena penyebaran jamur melalui pembuluh darah, gejalanya sama dengan meningitis tuberkulosis atau karena bakteri lain.


PEBGOBATAN
Pembantu Diagnosis
1.    Pemeriksaan langsung.
Kerokan  kulit atau usapan selaput lendir dan kulit diperiksa dengan larutan KOH 10% atau dengan pewarnaan Gram, terlihat sel ragi, blastospora, atau hifa semu.
2.     Pemeriksaan biakan
Bahan yang akan diperiksa ditanam dalam agar dekstrosa glukosa Sabouraud, dapat  pula agar ini dibubuhi antibiotik (kloramfenikol) untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Perbenihan disimpan dalam suhu kamar atau lemari suhu 37 C, koloni tumbuh setelah 24-48 jam, berupayeast like coloni. Identifikasi candida albicans dilakukan dengan membiakkan tumbuhan tersebut pada corn meal agar.

Pengobatan
Menghindari atau menghilangkan faktor pencetus

Topikal :
§  Larutan ungu gentian 0,5-1 % untuk selaput lendir, 1-2 % untuk kulit, dioleskan sehari 2 kali selama 3 hari.
§  Nistatin : berupa krim, salep, atau emulsi.
§  Amfoterisin B
§  Grup Azol, antara lain :
Ø  Mikonazol 2 % berupa krim atau bedak.
Ø  Klotrimazol 1 % berupa bedak, larutan, dan krim.
Ø  Tiokonazol, bufonazol, isokonazol.
Ø  Siklopiroksolamin 1 % larutan, krim.
Ø  Antimikotik yang lain yang berspektrum luas.

Sistemik :
  • Tablet Nistatin untuk menghilangkan infeksi fokal dalam saluran cerana, obat ini tidak diserap usus.
  • Amfoterisin B diberikan intravena untuk kandidosis sistemik.
  • Untuk kandidosis vaginalis dapat diberikan kotrimazol 500 mg per vaginam dosis tunggal, sistemik dapat diberikan ketokonazol 2x200 mg selama 5 hari, atau dengan Itrakonazol 2x200 mg dosis tunggal, atau dengan Flukonazol 150 mg dosis tunggal.
  • Itrakonazol : bila dipakai untuk kandidosis vulvovaginalis dosis untuk orang dewasa 2x100 mg sehari, selama 3 hari.


Epidemiologi
Penyakit ini terdapat di seluruh dunia, dapat menyerang semua umur, baik laki-laki maupun perempuan. Jamur penyebabnya terdapat pada orang sehat sebagai saprofit. Gejalanya bermacam-macam sehingga tidak diketahui data-data  penyebarannya dengan tepat.

Penyebab
Yang tersering sebagai penyebabnya ialah Candida albicans yang dapat diambil dari kulit, mulut, selaput lendir vagina, dan tinja orang normal.

Klasifikasi
Berdasarkan tempat yang terkena CONANT dkk (1971), membaginya sebagai berikut :

Kandidosis selaput lendir :
  • Kandidosis oral (thrush)
  • Perleche
  • Vulvovaginitis
  • Balanitis atau balanopostitis
  • Kandidosis bronkopulmonar dan paru.

Kandidosis kulit :
  • lokasi : a. daerah selangkangan; b. daerah dubur.
  • Generalisata
  • Paronikia dan onikomikosis
  • Kandidosis kutis ganulomatosa.

 Kandidosis sistemik :
  • Endokarditis
  • Meningitis
  • Pielonefritis
  • Septikemia



Artikel Terkait:

Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright INFO PENYAKIT 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.