DEFINISI
Kandidosis adalah
penyakit jamur, yang bersifat segera, disebabkan oleh jamur Candida,
biasanya oleh jamur Candida albicans dan dapat mengenai mulut, vagina, kulit,
kuku, atau saluran pernapasan.
Sinonim
Kandidiasis, moniliasis
Kandidiasis, moniliasis
GEJALA-GEJALA
Gejala
I.
Kandidosis selaput lendir
a. Thrush
Biasanya
mengenai bayi, tampak lapisan menyerupai selaput berwarna putih, coklat muda
atau kelabu yang menutup lidah, langit-langit, pipi bagian dalam, dan permukaan
rongga mulut yang lain.Lesi dapat terpisah-pisah, dan tampak seperti
kepala susu pada rongga mulut. Dasar dari lapisan tersebut berwarna merah dan
basah
b. Perleche
Lesi berupa
luka memanjang pada sudut mulut; luka biasanya basah, cukup dalam dan
dasarnya kemerahan. Faktor yang mempengaruhinya ialah kekurangan vitamin
B6
c. Vulvovaginitis
Radang
pada vulva dan vagina biasanya sering terdapat pada penderita diabetes melitus
(kencing manis) karena kadar gula di dalam darah dan air seni yang tinggi dan
pada wanita hamil karena penimbunan glikogen dalam epitel
vagina.
Keluhan
utama ialah gatal di daerah vulva. Pada yang berat terdapat pula rasa panas,
nyeri sesudah BAK, dan nyeri saat senggama.
Pada
pemeriksaan yang ringan, tampak kemerahan di bibir vagina dan vagina terutama
1/3 bagian bawah. Sering pula terdapat kelainan yang khas ialah bercak-bercak
putih kekuningan.
Pada
kelainan yang berat juga terdapat bengkak pada bibir vagina dan luka yang
dangkal pada bibir vagina dan sekitar vagina.
Keputihan
pada kandidosis vagina berwarna kekuningan. Tanda yang khas ialah disertai gumpalan-gumpalan
seperti kepala susu berwarna putih kekuningan. Gumpalan tersebut berasal dari
bagian yang terlepas dari dinding vagina terdiri atas sel-sel yang mati,
sel-sel epitel, dan jamur.
d. Balanitis
atau balanopostitis
Penderita
mendapat infeksi karena kontak seksual dengan wanitanya yang menderita vulvovaginitis.
lesi berupa luka yang dalam, lenting berisi nanah dengan dindingnya yang
tipis, terdapat pada kepala penis dan preputium (kulit penis)
II.
Kandidosis kulit
A. kandidosis
intertigrinosa
Mengenai
daerah lipatan kulit, terutama ketiak, bagian bawah payudara, bagian pusat,
lipat bokong, selangkangan, dan sela antar jari; dapat juga mengenai daerah
belakang telinga, lipatan kulit perut, dan glans penis (balanopostitis).
Pada sela jari tangan biasanya antara jari ketiga dan keempat, pada sela jari
kaki antara jari keempat dan kelima, keluhan gatal yang hebat, kadang-kadang
disertai rasa panas seperti terbakar.
Lesi pada
penyakit yang akut mula-mula kecil berupa bercak yang berbatas tegas,
bersisik, basah, dan kemerahan. Kemudian meluas, berupa lenting-lenting yang
dapat berisi nanah berdinding tipis, ukuran 2-4 mm, bercak kemerahan, batas
tegas, Pada bagian tepi kadang-kadang tampak papuldan skuama. Lesi tersebut
dikelilingi oleh lenting-lenting atau papul di sekitarnya berisi nanah yang
bila pecah meninggalkan daerah yang luka, dengan pinggir yang kasar dan
berkembang seperti lesiutama. Kulit sela jari tampak merah atau
terkelupas, dan terjadi lecet. Pada bentuk yang kronik, kulit sela jari menebal
dan berwarna putih.
Gambar 1. Kandidosis Intertriginosa
B.
Kandidosis Perianal
Lesi
berupa maserasi seperti infeksi dermatofit (kamur pada kulit) tipe
basah. Penyakit ini menimbulkan gatal pada anus.
C.
Kandidosis Kutis Generalisata
Lesi terdapat
pada kulit yang memiliki kelenjar minyak, biasanya juga dilipat payudara, sela
bokong, dan bagian pusat. Sering disertai glositis, stomatitis dan
paronikia.
Lesi berupa
eksim dengan lenting-lenting yang berisi nanah. Penyakit ini sering terdapat pada
bayi, mungkin karena ibunya menderita kandidosis vagina atau mungkin karena
gangguan kekebalan tubuh.
Paronikia
dan onikomikosis (jamur pada kuku)
Sering
diderita oleh orang-orang yang pekerjaannya berhubungan dengan air, bentuk ini
tersering didapat. Lesi berupa kemerahan, pembengkakan yang tidak bernanah,
kuku menjadi tebal, mengeras dan berlekuk-lekuk, kadang-kadang berwarna
kecoklatan, tidak rapuh, tetap berkilat dan tidak terdapat sisa jaringan di
bawah kuku seperti pada tinea unguium.
Diaper-rash
Sering
terdapat pada bayi yang popoknya selalu basah dan jarang diganti sehingga dapat
menimbulkan dermatitis iritan (perdadangan kulit karena kontak dengan bahan
yang menyebabkan iritasi), juga sering diderita bayi sebagai gejala sisa
peradangan kulit di mulut atau sekitar anus.
Kandidosis
granulomatosa
HOUSER
dan ROTHMAN melaporkan bahwa penyakit ini sering menyerang anak-anak, lesi berupa
papul kemerahan tertutup krusta tebal berwarna kuning kecoklatan
dan melekat erat pada dasarnya.Krusta ini dapat menimbul seperti tanduk
sepanjang 2 cm, lokalisasinya sering terdapat di muka, kepala, kuku, badan,
tungkai, dan tenggorokan.
III.
Kandidosis sistemik
Endokarditis
(peradangan pada katup jantung)
Sering
terdapat pada penderita morfinis sebagai akibat komplikasi penyuntikan yang
dilakukan sendiri, juga dapat diderita oleh penderita sesudah operasi jantung.
Meningitis
(radang selaput otak)
Terjadi
karena penyebaran jamur melalui pembuluh darah, gejalanya sama dengan
meningitis tuberkulosis atau karena bakteri lain.
PEBGOBATAN
Pembantu
Diagnosis
1. Pemeriksaan
langsung.
Kerokan kulit
atau usapan selaput lendir dan kulit diperiksa dengan larutan KOH 10% atau
dengan pewarnaan Gram, terlihat sel ragi, blastospora, atau hifa semu.
2. Pemeriksaan
biakan
Bahan yang akan
diperiksa ditanam dalam agar dekstrosa glukosa Sabouraud, dapat pula agar
ini dibubuhi antibiotik (kloramfenikol) untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
Perbenihan disimpan dalam suhu kamar atau lemari suhu 37 C, koloni tumbuh
setelah 24-48 jam, berupayeast like coloni. Identifikasi candida albicans
dilakukan dengan membiakkan tumbuhan tersebut pada corn meal agar.
Pengobatan
Menghindari atau
menghilangkan faktor pencetus
Topikal :
§ Larutan
ungu gentian 0,5-1 % untuk selaput lendir, 1-2 % untuk kulit, dioleskan sehari
2 kali selama 3 hari.
§ Nistatin
: berupa krim, salep, atau emulsi.
§ Amfoterisin
B
§ Grup
Azol, antara lain :
Ø Mikonazol
2 % berupa krim atau bedak.
Ø Klotrimazol
1 % berupa bedak, larutan, dan krim.
Ø Tiokonazol,
bufonazol, isokonazol.
Ø Siklopiroksolamin
1 % larutan, krim.
Ø Antimikotik
yang lain yang berspektrum luas.
Sistemik :
- Tablet Nistatin untuk menghilangkan infeksi fokal dalam saluran cerana, obat ini tidak diserap usus.
- Amfoterisin B diberikan intravena untuk kandidosis sistemik.
- Untuk kandidosis vaginalis dapat diberikan kotrimazol 500 mg per vaginam dosis tunggal, sistemik dapat diberikan ketokonazol 2x200 mg selama 5 hari, atau dengan Itrakonazol 2x200 mg dosis tunggal, atau dengan Flukonazol 150 mg dosis tunggal.
- Itrakonazol : bila dipakai untuk kandidosis vulvovaginalis dosis untuk orang dewasa 2x100 mg sehari, selama 3 hari.
Epidemiologi
Penyakit ini terdapat di seluruh dunia, dapat menyerang semua umur, baik laki-laki maupun perempuan. Jamur penyebabnya terdapat pada orang sehat sebagai saprofit. Gejalanya bermacam-macam sehingga tidak diketahui data-data penyebarannya dengan tepat.
Penyakit ini terdapat di seluruh dunia, dapat menyerang semua umur, baik laki-laki maupun perempuan. Jamur penyebabnya terdapat pada orang sehat sebagai saprofit. Gejalanya bermacam-macam sehingga tidak diketahui data-data penyebarannya dengan tepat.
Penyebab
Yang tersering sebagai penyebabnya ialah Candida albicans yang dapat diambil dari kulit, mulut, selaput lendir vagina, dan tinja orang normal.
Yang tersering sebagai penyebabnya ialah Candida albicans yang dapat diambil dari kulit, mulut, selaput lendir vagina, dan tinja orang normal.
Klasifikasi
Berdasarkan tempat yang terkena CONANT dkk (1971), membaginya sebagai berikut :
Berdasarkan tempat yang terkena CONANT dkk (1971), membaginya sebagai berikut :
Kandidosis selaput
lendir :
- Kandidosis oral (thrush)
- Perleche
- Vulvovaginitis
- Balanitis atau balanopostitis
- Kandidosis bronkopulmonar dan paru.
Kandidosis kulit :
- lokasi : a. daerah selangkangan; b. daerah dubur.
- Generalisata
- Paronikia dan onikomikosis
- Kandidosis kutis ganulomatosa.
Kandidosis
sistemik :
- Endokarditis
- Meningitis
- Pielonefritis
- Septikemia
0 komentar:
Posting Komentar