Dalam suatu bentuk
total kolesterol, selain LDL dan HDL, terdapat kadar yang dinamakan
Trigliserida. Trigliserida intinya adalah bentuk utama dari lemak. Bentuknya
sendiri tersusun atas tiga molekul asam lemak yang terkombinasikan dengan
gliserol.
Sebagian besar lemak
tubuh kita berbentuk trigliserid. Sebagaimana fungsi lemak, trigliserida
merupakan kontributor cadangan energi. Selain dihasilkan sendiri oleh tubuh,
trigliserid juga berasal dari makanan yang dikonsumsi.
Sebagaimana
kolesterol, pada kadar kandungan normal, trigliserida bersifat positif terhadap
kesehatan dan membawa manfaat. Namun dari hasil penelitian ditemukan, jika
kadar trigliserid meningkat, potensi timbulnya penyakit jantung dapat terjadi,
terutama pada wanita yang kelebihan berat badan, punya tekanan darah tinggi dan
menderita diabetes melitus.
Dulu tingkat trigliserid
di bawah 500 mg/dl tidak dianggap berbahaya. Namun Asosiasi Jantung Amerika
menetapkan agar kadar trigliserid sebaiknya di bawah 150 mg/dl dan lebih baik
lagi kalau di bawah 100 mg/dl.
Tingginya
trigliserid sering disertai dengan keadaan kadar HDL rendah. Sementara yang
lebih mengerikannya lagi, ditemukan pula pada kadar trigliserida diatas 500
mg/dl dapat menyebabkan peradangan pada pankreas.
Keadaan kadar
trigliserida juga dilatarbelakangi oleh konsumsi alkohol, peningkatan berat
badan, pola makan yang memiliki kadar gula atau lemak yang tinggi serta gaya
hidup malas berolahraga. Mereka yang mempunyai trigliserida tinggi juga
cenderung mengalami gangguan dalam tekanan darah dan risiko diabetes.
0 komentar:
Posting Komentar