Maag atau lambung dalam
bahasa Indonesia, merupakan salah satu bagian dari rangkaian saluran
pencernaan. Setelah melewati kerongkongan (esofagus), makanan pertama-tama
masuk ke lambung. Lambung ini pula yang bertugas memberi sinyal kalau perut
sudah lapar atau sudah kenyang, melalui rangkaian serabut saraf.
Ujung saraf yang
berada di lambung akan memicu sinyal lapar jika kadar asam lambung sudah mulai
meningkat. Asam lambung itu sendiri merupakan unsur yang secara normal
dihasilkan lambung, dan digunakan untuk memudahkan makanan yang masuk dicerna
oleh ensim-ensim lambung. Rasa lapar itu ditandai oleh perut yang terasa perih.
Tetapi jika rasa
perih datang pada saat yang tidak tepat (bukan saat menjelang makan), atau
terasa berlebihan, atau terlalu sering datang, maka biasanya orang cenderung
menyatakan bahwa dirinya sakit maag.
Lambung itu sendiri
secara garis besar dibagi dalam tiga bagian anatomis, yaitu bagian puncak (fundus),
bagian kantungatau badan, dan bagian pintu menuju usus (antrum). Tiap
bagian mempunyai tugas yang berbeda-beda. Bagian fundus bertugas menghasilkan
bahan pembuat vitamin B12, kemudian bagian badan menghasilkan asam lambung
serta ensim, dan bagian atrum menghasilkan zat yang disebut sebagai gastrin.
Penyebab sakit lambung
Sakit lambung pada
umumnya terjadi:
Pertama karena
terlalu banyak “gempuran” terhadap dinding lambung, misalnya akibat terlalu
banyak asam atau makanan-makanan yang berpotensi menggerus dinding lambung
(pedas, terlalu asam, kopi, alkohol, nikotin, obat-obat tertentu).
Kedua karena
melemahnya daya tahan dinding lambung terhadap gempuran, sehingga sedikit saja
zat-zat penyerang tadi datang, perut sudah merasa sakit, perih dan mulas.
Sekarang diketahui
bahwa melemahnya daya tahan ini biasanya disebabkan adanya infeksi kuman
Helicobacter pilori. Lambung akan lebih mudah diserang kuman ini jika
sebekumnya dinding lambung sudah mulai terkikis oleh makanan-makanan yang
disebut di atas tadi. Sekarang ini makin banyak penderita sakit maag yang
sekaligus juga diserang kuman H pilori ini, sehingga tidak jelas lagi yang mana
yang lebih dulu datang. Kuman H pilori itu ataukah kelemahan dinding akibat
gerusan berbagai macam zat tadi.
Mengapa ada orang
yang mudah terkikis dinding lambungnya dan ada orang yang meskipun sering makan
pedas tidak pernah terserang sakit maag , masih merupakaan misteri . Sebagian
mungkin bersifat bawaan atau turunan , sebagian lagi karena terlalu sering
menahan tekanan batin (stres) Lebih dari separuh pendeerita penyakit maag
tergolong yang tidak jelas sebab-sebab awalnya .
Sebagian dari yang
terkena sakit maag akan mengalami pembengkakan di dinding lambung ,sebagian
lagi mengalami luka , dan sebagian lagi tidak terlihat kelainan di dinding
lambungnya. Sebagian kecil , terutama yang luka lambungnya selalu di rangsang
oleh nikotin rokok, akan berkembang menjadi kanker lambung .untunglah yang
benar-benar mengalami luka dilambungnya hanya sebagian kecil , diperkirakan
hanya 10 persen dari pengidap sakit maag benar-benar mengalami luka di dinding
lambungnya.
Sebagian tidak ada
tanda-tanda kerusakan yang jelas di dinding lambungnya , atau hanya sebatas
memerah saja (hiperemik) Yang sebagian besar pada umumnya hanya disebabkan oleh
adanya produksi asam lambung yang berlebihan .
Gejala maag
Gejala adanya sakit
maag ini biasanya berupa rasa perih di lambung meskipun baru saja makan (dan
makanannya pun tidak pedas atau asam ) . Kalau rasa perih yang berlebihan hanya
terjadi sebelum makan tetapi mereda sehabis makan, maka biasanya hal itu hanya
berakibat produksi asam lambung yang berlebihan.
Obat yang biasanya
digunakan untuk mengatasi gejala sakit lambung adalah golongan antasid, yaitu
obat yang ditujukan untuk mengurangi keasaman. Antasid ini dapat berupa tablet
dan dapat pula berupa larutan kental seperti susu. Bentuk yang cair ini
sekaligus juga dimaksudkan untuk melindungi dinding lambung dari serangan asam
yang berlebihan.
Selain antasid, juga
dapat diberikan obat penenang gerakan lambung. Tetapi obat ini sebaiknya
digunakan jika serangan sakit maag disertai rasa mual, melilit, atau mulas.
Jika memang dipastikan ada pula infeksi kuman H pilori, diberikan antibiotika.
Beberapa penulis menganjurkan agar selain antibiotika untuk kuman aerob
(seperti amoksisilin, eritromisin, dan sebagainya), diberikan pula antibiotika
untuk kuman anaerob (musalnya metronodazole).
Obat penenang
(trenquilizer) diberikan jika memang ada unsur stres yang tidak mudah diatasi
oleh dirinya sendiri. Sebenarnya faktor stres ini harus sedapat mungkin
diusahakan untuk diatasi tanpa obat, jika perlu dengan bantuan pakar psikologi.
Makanan yang
biasanya harus dihindari oleh pengidap sakit maag adalah makanan yang pedas,
terlalu asam, kopi, alkohol, minuman yang mengandung kola, obat-obat pelawan
rasa sakit yang bersifat asam (aspirin, asetoosal), obat jenis kortikosteroid,
dan tentu saja rokok. Hindari pula perut yang terlalu lama dibiarkan kosong
atau terlalu penuh. Oleh karena itu sebaiknya makan sedikit-sedikit tetapi
sering. Beberapa dokter juga menganjurkan agar makan biskuit atau minum susu
menjelang tidur, untuk mencegah rasa perih datang sewaktu sedang tidur.
Dalam bulan puasa,
pengidap sakit maag yang tidak disertai luka lambung, dan terutama yang sangat
berkaitan dengan stres boleh berpuasa. Banyak pengidap sakit maag yang justru
tidak mendapat serangan perih ketika berpuasa di bulan puasa, mungkin karena
situasi emosional saat itu memberi dampak positif (penguat) terhadap ketahanan
batinnya dalam menghadapi stres. Banyak berpikir disaat sembahyang malam juga
akan membantu menurunkan dampak negatif dari stres.
0 komentar:
Posting Komentar